Minggu, 12 Februari 2012

can't be found with your five senses, u just can feel it

Assalamu alaikum.


Waah, beberapa bulan berusaha menulis tentang apa yang ada dalam kepalaku, bukan tentang tengkorak, otak dan semua organ yang ada di kepala, mungkin lebih tepat disebut dengan nama benak atau pikiran, dan baru kali ini dapat terealisasi setelah berusaha belajar bagaimana menulis dengan sebenar-benarnya benar. Insya Allah.


Well, hal-hal seperti itu, pikiran, benak, jiwa, hati, hal-hal yang tak dapat langsung dimasukkan dalam nalar, karena tak dapat dilihat, tak dapat dicium, tak dapat diraba, tak dapat didengar, tapi dapat dirasakan.


Sama seperti dengan udara, udara tidak terlihat, tak dapat disentuh, tak dapat didengar, tapi kau dapat merasakannya, merasakan keberadaan dari udara itu. Kau dapat merasakannya dari angin, udara yang bergerak, atau dengan menghirup udara ke dalam rongga dadamu yang akan membesar dengan menghirupnya sebanyak mungkin.


Demikian juga dengan pikiran, dan hati yang ada pada manusia.


Yah, dengan akalmu, kau dapat menggambar hal-hal luar biasa di dalamnya, kau menghafal bentuk suatu hal, menyimpannya dalam ingatanmu dan mengembangkannya dalam pikiranmu. Ingatan menangkap semua yang dapat dilihat, didengar, disentuh, dicium, semua yang dapat diterima kelima indera, semua hal yang nyata, semua hal yang 'masuk akal'. Lalu mengembangkannya dengan akalmu.  Dan seperti itulah sifat dari suatu pikiran, benak, atau dalam bahasa arab disebut, akal.


Seperti dengan pikiran, dan udara. Hati tak dilihat dengan matamu, tak dapat didengar dengan telingamu, tak dapat dicium dengan hidungmu, tak dapat disentuh oleh kulitmu, tak dapat ditahu rasanya oleh lidahmu. Bahkan, letaknya pun tidak dapat diketahui dan kita tidak bercerita tentang organ hati yang dapat menetralkan beberap jenis racun, tentu saja.


Sekelompok rusa akan berusaha menyelamatkan diri mereka sendiri jika melihat predator berusaha memburu salah satu dari mereka. Rusa itu akan melonpat menyebar tanpa memikirkan satu sama lain jika melihat ancaman agar mereka tetap hidup. Sekelompok manusia jika mendapati diri mereka dalam ancaman, biasanya, mereka akan saling bantu membantu dalam mengatasi ancaman tersebut, bahkan salah satu dari mereka pun rela berkorban untuk mengatasi suatu ancaman itu sendiri untuk kepentingan yang lainnya.


Disitulah peran hati nurani dari seorang manusia. Hati nurani seorang manusia memiliki rasa kasih, sayang, cinta terhadap sesama, terhadap apa yang dihadapi dan dialaminya. Hal-hal ini yang membedakan kita dari makhluk lain ciptaan Allah yang lain.


Hati nurani dan akal memiliki sifat yang bertolak belakang. Akal hanya memerintahkanmu melakukan sesuatu yang logis. Hati nurani memerintahkanmu melakukan sesuatu yang benar, walaupun itu tidak masuk akal.


Kita hanya butuh untuk menyeimbangkannya dalam semua kegiatan kita sehari-hari. Karena tidak semua hal dapat diselesaikan dengan logika. Jangan terlalu menuruti ego akalmu. Kadang kita harus mendengarkan kata hati nurani kita. Karena hal yang ada dalm hati nurani adalah perantaramu dengan Allah.


Published with Blogger-droid v2.0.4